Wapres : Pemilu Jangan Dijadikan Sumber Perpecahan dan Permusuhan
|
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengimbau supaya ajang pemilihan umum (pemilu) tidak dijadikan sumber perpecahan, permusuhan, dan membuat suasana kehidupan masyarakat tidak kondusif. Menurutnya, tujuan sejati pemilu adalah untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan negara, bukan untuk meraih kekuasaan.
“Dalam pemilu ada yang menang dan kalah. Perbedaan pilihan dalam pemilu adalah yang wajar. Perbedaan itu sesuatu yang harus dihormati,” katanya saat memberikan sambutan dalam peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Selasa (25/02/2020).
Wapres Periode 2019-2024 ini meminta para calon kepala daerah untuk tidak menciderai pesta demokrasi dengan memainkan isu Suku, Ras dan Agama (SARA), menebar ujaran kebencian dan hoaks. Ma’ruf khawatir, hal-hal demikian bisa menimbulian kegaduhan ditengah masyarakat.
“Jangan lakulan hal yang merusak dan politsasi sara. Sebaiknya bersaing secara sehat dengan kemampuan yang dimiliki. Kalau ingin dipilih sampaikan kelebihan keunggulan,” tutur Wapres berusia 76 tahun itu.
Ma’ruf berharap, pemimpin yang terpilih pada pesta demokrasi tahun 2020 merupakan pilihan terbaik dari rakyat. Pilihan yang didasari oleh visi misi yang disampaikan oleh calon kepala daerah, bukan berdasarkan praktik politik uang.
“Masyarakat harus berani tolak politik uang. Jangan sampai proses pemilu dicederai oleh praktik politik uang. Pilihlah sesuai dengan hati nurani,” terangnya.
Lebih jauh, Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga meminta kepala daerah yang nantinya terpilih harus jujur, adil, dan amanah mengemban kehendak rakyat. Segala macam kebijakan yang dibuat harus berpihak kepada rakyat. Hal yang tidak kalah penting harus bisa berikan semua kekuatan, waktu dan pikiran yang terbaik untuk memajukan bangsa dan negara.