Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kota Banjar Ajak Kaum Milenial Generasi Milenial melek pengawasan

Bawaslu Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak generasi milenial untuk berpartisipasi dalam pengawasan Pemilu dan Pilkada tahun 2024. Ketua Bawaslu Kota Banjar, Irfan Saeful Rohman mengatakan, keterlibatan kalangan milenial sebagai pengawas partisipatif dalam kepemiluan sangat dibutuhkan. Hal itu untuk mendukung terselenggaranya iklim demokrasi yang berintegritas dan bermartabat. “Bagaimanapun peran serta kaum milenial ini menjadi penentu baik tidaknya Pemilu pada kontestasi Pemilu yang akan datang,” kata Irfan, saat mengisi acara diskusi daring partisipasi Pemilu 2024, Rabu (30/06/2021).

Diskusi daring partisipasi Pemilu yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjar dengan tema “Peran Generasi Milenial dalam Pengawasan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024”, berlangsung di Kantor Bawaslu Kota Banjar.

Kegiatan tersebut diisi narasumber para praktisi pengamat dan pemangku kebijakan itu diikuti oleh seluruh siswa SMA dan SMK se-Kota Banjar. Serta dari unsur mahasiswa dan masyarakat.

Pada kesempatan webinar pendidikan itu, Irfan juga menyampaikan bahwa, pengawasan partisipatif serta peran semua pihak merupakan hal penting dan sangat dibutuhkan dalam kepemiluan.

Baik pengawasan partisipasi kepemiluan dalam kontestasi Pemilihan Umum (pemilu), maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Untuk itu, keterlibatan kalangan milenial sebagai pengawas partisipatif dalam kepemiluan. Perannya sangat penting dalam mendukung terselenggaranya iklim demokrasi yang berintegritas dan bermartabat,” kata Irfan.

Webinar Bawaslu Kota Banjar

Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi, mengatakan, webinar Bawaslu Kota Banjar sebagai proses pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu kedepan.

Menurutnya, Pemilu 2024 dapat berlangsung lebih berkualitas dan berintegritas. Serta dapat diukur dengan minimnya pelanggaran Pemilu seperti money politik, netralitas ASN, dan politik mahar. Yang ujungnya adalah pemimpin yang baik dalam penyelenggaraan demokrasi.

Untuk itu, Zaki pun memberikan arahan kepada milenial untuk membangun kesadaran literasi yang inovatif dengan akses media. Juga jaringan yang sangat mudah dalam partisipasi terselenggaranya Pemilu yang demokratis.

“Melalui kegiatan ini dapat membangun kesadaran pengawasan partisipatif secara menyeluruh di tingkat masyarakat. Khususnya kaum milenial sebagai generasi yang menentukan wajah Indonesia kedepan,” ujar Hilmi.

Sementara itu, mewakili dari Dinas DPMD Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar, M. Rizal menyampaikan bahwa, pengawasan partisipasi merupakan tugas bersama sebagai warga negara. Terlebih lagi lembaga-lembaga dan instansi yang erat kaitannya dengan penyelenggaraan Pemilu.

Selain itu, menurut Rizal, generasi milenial merupakan angkatan yang setiap tahunnya terus menerus bertambah. Potensinya pun bisa diandalkan untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi.

“Keterlibatan generasi milenial dalam penyelenggaraan Pemilu sangat potensial. Baik dalam menggunakan haknya berpolitik, maupun keterlibatan dalam mengawasi jalannya Pemilu,” singkat Rizal.

Kemudian Narasumber selanjutnya dari Komite Independent Sadar Pemilu (KISP) Wildhan Khalyubi menyampaikan Substansi Pengawasan Generasi Milenial bahwa Perbedaan generasi selalu menjadi faktor tertentu dalam segala hal untuk dilihat lebih jauh

"Partisipasi politik tumbuh dari masyarakat sipil sesuai dengan keadaan sosial dan politik suatu negara, Keterlibatan masyarakat sipil untuk mengawasi dalam setiap proses pemilu, merupakan salah satu bagian dari partisipasi politik" tegasnya.

Tag
Berita
Pengawasan
Pengumuman
Publikasi